Sebagai wujud terima kasih dari Rhapsodie kepada para orang tua dari para murid, Kami berikan benefit tambahan berupa Voucher Hadiah dari Terraland:
1. Bentuk Voucher adalah Voucher Buy One Get One untuk produk SoftPlay
2. Voucher hanya bisa ditukarkan 1 (satu) kali
3. Berlaku sampai tanggal 31 Juli 2020
4. Voucher tidak dapat digabungkan dengan promo lain
5. Tukarkan voucher ke Terraland sesuai yang dipilih
6. Cabang Terraland:
- Terraland BSD Plaza
- Terraland Giant BSD
- Terraland Giant Paramount Gading Serpong
- Terraland SMS Gading Serpong
- Terraland Giant Palem Semi (Karawaci)
- Terraland Giant Alam Sutera
7. Tunjukkan pesan Whatsapp resmi dari pihak Rhapsodie.co saat penukaran voucher di cabang Terraland yang diinginkan
Jakarta, 9 Maret - Saat ini belajar musik tidak lagi hanya bertujuan agar anak bisa memainkan alat musik atau menjadi musisi. Belajar musik kini dipercaya dapat berpengaruh bagi perkembangan psikologis anak. Musik sendiri merupakan salah satu bentuk kesenian yang mengekspresikan pemikiran serta perasaan manusia melalui komposisi nada yang diatur sedemikian rupa.
Musik dinilai dapat membantu merangsang berbagai indera manusia, sehingga dapat membantu anak dalam belajar serta meningkatkan keterampilan berbahasa. Lebih dari itu, musik bisa membantu anak dalam mengembangkan keterampilan mendengar, membaca, menulis, hingga kelancaran dalam berbicara yang menjadi bekal anak untuk berinteraksi dan bersosialisasi.
Seperti yang disampaikan oleh Lestika Madina, MA, seorang pedagog piano dan musikolog yang merupakan alumni dari Psychology of Music - The University of Sheffield, Inggris, menjelaskan bahwa, “Belajar musik adalah pembelajaran multimodal dan multisensor yang menggunakan pikiran dan tubuh. Suara dan irama yang dihasilkan dari musik dapat menstimulasi ‘auditory system’ atau sistem pendengaran kita. Dan stimuli atau aktifitas musik yang tepat dapat membantu mengembangkan kemampuan berbahasa, berbicara, membaca hingga komunikasi pada anak.”
“Mekanisme pembelajaran pada anak terdiri dari banyak aspek dan bertahap. Aktifitas pembelajaran musik dapat mengakomodasi aspek dan tahap-tahap perkembangan ini. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, memori anak pun berkembang. Semakin baik memori anak, semakin baik pula kesadaran dan kontrol anak terhadap proses belajar (metakognisi) dan perilakunya. Dan di tahap inilah anak dapat mengaplikasikan manfaat-manfaat yang dia dapat dari belajar musik ke kehidupan akademis dan sosialnya,” tambah Lestika selaku penggagas Madina Music Education System.
Jika si kecil tidak memiliki kemampuan berbahasa yang baik, maka dikhawatirkan kemampuan komunikasi yang dimiliki juga cenderung tidak baik. Kemampuan komunikasi pada anak sangat penting karena selain dapat mengembangkan kemampuan memori—dua hal ini adalah aspek penting dari pelatihan musik jangka panjang.
Lestika pun menyatakan bahwa metakognisi sangat penting untuk kontrol dan keseimbangan diri. “Metakognisi atau ‘kognisi tentang kognisi’ melibatkan kemampuan untuk mengukur dan mengetahui cara berfikir kita, bagaimana memantau dan menganalisa kinerja kognitif kita sendiri dan kemampuan untuk mengetahui tuntutan berbagai jenis aktivitas kognitif. Dengan adanya proses ini jelas anak akan terlatih untuk berfikir kreatif dalam menciptakan solusi-solusi efektif.”
Selain berdampak baik untuk perkembangan psikologis, musik juga menjadi salah satu media agar anak dapat lebih mudah berkonsentrasi dalam kegiatan belajar formal di sekolah. Lebih dari itu, aktivitas musik dapat membantu melatih kedisiplinan anak. Anak-anak akan belajar mengenai ketepatan waktu dari terbiasa mendengar bentuk-bentuk alunan melodi dan irama sampai dengan bagaimana mengatur jadwal latihan yang teratur hingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik.
Menurut Lestika orang tua dapat mengenalkan musik kepada anak dengan memberikan pengalaman mendengar terlebih dahulu, baru dapat mengarahkan anak untuk belajar alat musik. Biarkan mereka mengenal lalu akan timbul minat anak. Komunikasikan tentang tujuan dari belajar musik dan selanjutnya biarkan si kecil memilih. Namun Lestika juga menambahkan bahwa penting orang tua dan guru memantau minat dan bakat anak agar kemajuan proses dan tujuan belajar dapat tercapai.
“Peran agen seperti orang tua dan guru juga sangat penting dalam perkembangan psikologis anak. Pembelajaran, memori dan ‘knowledge acquisition’ pada anak dimediasi secara sosial melalui komunikasi aktif dan lingkungan yang suportif. Dukungan, kepercayaan, kesabaran dan komunikasi baik antara orang tua dengan guru, orang tua dengan anak, dan guru dengan anak adalah kunci untuk kemajuan signifikan si Kecil,” tutup Lestika.
Biografi Singkat:
Lestika Madina Hasibuan, MA
Jakarta, 31 Desember 1986
Pendidikan:
- Sarjana Seni Classical Piano Performance, Conservatory of Music, Universitas Pelita Harapan
- Alumni LPDP Republik Indonesia, Kementerian Keuangan Republik Indonesia
- Master of Arts in Psychology of Music, The University of Sheffield, United Kingdom
Pekerjaan:
- Penggagas dan Direktur Madina Music Education System
- Piano Tutor (Early Childhood Music Education) Gitanada School of Music, Menteng
- Piano Tutor Mozart Studio Indonesia
Penulis : Rizky Damayanti
Foto : Lestika Madina
Sebulan Online Shopping (SOS) dari OVO! Cashback special untuk Kamu yang membayar tuition fee menggunakan OVO! Yuk cek masing-masing tuition fee aktivitas musik Kamu dan langsung bayar dengan OVO!
Syarat dan Ketentuan untuk OVO User:
1. Minimum Transaksi sebesar Rp 10.000,-
2. Cashback berupa OVO Points (1 OVO Point = Rp 1,-)
3. Cashback akan dikirim selambatnya 2x24 jam
4. OVO berhak membatalkan OVO Points yang telah diberikan apabila ditemukan kecurangan dalam pelaksanaan promo ini
5. Syarat dan ketentuan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
*OVO tidak akan memproses refund untuk program ini, refund akan tergantung kebijakan merchant dan proses langsung antara Merchant dan OVO User
More info:
WhatsApp: 08-111-379-279
Jakarta, 18 November - A Piano Concerto sukses diselenggarakan di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta pada 8 November lalu. Sebanyak 13 buah lagu terbaik karya Joe Hisaishi berhasil dibawakan ulang yang diaransemen kembali oleh salah satu konduktor terbaik Indonesia, Wishnu Dewanta.
A Piano Concerto berhasil membawa lebih dari 300 penonton untuk ikut mengikuti alunan karya Joe Hisaishi. Ikut terbawa kembali ke masa lampau, dimana lagu-lagu tersebut menjadi teman masa kecil di tahun 1980-an hingga 2000-an.
Pertunjukkan cantik klasik tersebut turut disukseskan oleh Universitas Pelita Harapan Symphony Orchestra, Capricciosso Children Choir, Pianis muda berbakat Michaela Sutejo, Andreas Arianto sebagai Accordionist, Amelia Tionanda pada Violin dan juga Vahur Luhtsalu pada Cello.
Mario Lasar (Violinist) yang juga dipercaya untuk ikut berpartisipasi menjadi bagian dari Chamber Orchestra pun mengungkapkan kesannya setelah ikut memainkan 13 lagu dari Joe Hisaishi, “Enjoy banget sih Piano Concerto ini. Didukung juga oleh produksi yang keren banget dan pemilihan lagu-lagu serta aransemen yang nyaman untuk dimainkan.”
A Piano Concerto ini juga menjadi ajang kolaborasi para pemain musik muda yang berbakat di bidangnya, ajang untuk menampilkan karya serta bakat mereka masing-masing.
“Terima kasih untuk para audiences yang sudah menyempatkan datang dan semua yang ikut serta berpartisipasi. Dari mulai keluarga, conductor, production, sponsorship hingga para crew,” ucap Michaela Sutejo yang juga selaku Eksekutif Producer dari A Piano Concerto.
Terus berkarya, yakin atas mimpi masing-masing dan jangan ragu untuk melangkah bisa menjadi salah satu kunci untuk meraih apa yang diinginkan.
“Semua pasti ada jalannya ketika kita berusaha, nikmati prosesnya walaupun banyak likunya. And Thank you for all the magic you have put into this A Piano Concerto,” tutup Michaela.
Penulis : Rizky Damayanti
Foto : Rhapsodie.co
Jakarta, 18 November - Digelar untuk ke-6 kalinya, Indonesia National Piano Festival (INPF) kembali mendapat antusias luar biasa dari para peserta. INPF digelar di beberapa kota besar Indonesia. Seperti Jakarta, Yogyakarta, Pekanbaru, Semarang hingga Denpasar.
INPF Jakarta berhasil meraih sukses setelah dilaksanakan pekan lalu di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD. Terlihat lebih dari 400 peserta festival yang mengikuti sesuai kategori. Mulai dari Kategori kurang dari usia 6 tahun hingga usia lebih dari 19 tahun untuk kategori Free Selection.
Dalam INPF, para peserta memang tidak dipilih untuk dijadikan juara. Namun, itu tidak membuat para peserta untuk hilang semangat dalam berkompetisi satu dengan yang lainnya. Karena walaupun tidak dipilih juara-juara, tapi mereka tetap bersaing untuk menjadi list yang mendapatkan penghargaan.
Penghargaan di INPF terbagi menjadi 3 bagian. Yakni Gold, Platinum dan yang tertinggi ialah Diamond. Oleh karena itulah, mereka bersaing untuk menjadi salah satu bagian dari kelompok yang mendapatkan penghargaan Diamond. Istimewanya lagi, para peraih Penghargaan Diamond akan otomatis lolos untuk ikut serta menjadi finalis pada ajang “7th Hongkong International Youth Performing Arts Festival” pada 31 Januari-1 Februari 2020.
Ajang Festival Piano bergengsi ini ditujukan khusus untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan bakat si Kecil dalam mengembangkan potensi dalam diri. Rasa bangga dan bahagia pun dirasakan oleh para peserta dan orangtua peserta INPF 2019-2020.
"Seneng banget karena bisa nyenengin orangtua dan menjadi salah satu perwakilan negara nanti ke Hongkong. Tetap semangat dan jangan patah semangat untuk teman-teman semuanya ya,” ungkap Mechtildis Nathania salah satu peserta yang mendapat penghargaan Diamond.
Musik pun dipercaya dapat melatih keseimbangan otak kanan dan kiri. Itulah yang membuat orangtua dari Marcus, salah satu peserta yang mendapatkan Diamond memutuskan untuk mengikuti si Kecil les musik, “Musik bikin kreatif dan bisa membantu ia untuk lebih fokus dalam pelajaran sekolah”.
Penulis : Rizky Damayanti
Foto : Rhapsodie.co
GoPay Online Festival comes to you!
Karena semudah itu sekarang bayar tuition fee dengan GoPay. Beli Tiket Aktivitas Musik pakai GoPay! Mudah, dapat cashback pula! Yuk cek masing-masing tuition fee aktivitas musik Kamu dan lekas bayar dengan GoPay!
Terms and Condition:
1. Periode promo berlaku selama 7-11 November 2019.
2. Promo hanya berlaku untuk transaksi menggunakan Gopay di platform merchant selama jangka waktu yang ditentukan.
3. Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.
4. Cashback 50% (lima puluh persen) dengan maksimal cashback Rp 10.000 / transaksi.
5. Kuota cashback terbatas setiap harinya.
6. Berlaku 1x/perangkat dan IP/periode.
7. Promo berlaku untuk akun Gojek yang sudah register sebelum 31 Oktober 2019.
8. Cashback akan diterima dengan maksimum 2x24 jam di hari kerja.
9. Promo tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya.
10. Pembayaran yang sudah berhasil tidak dapat dibatalkan selama periode promo.
11. Promo dapat berubah sewaktu-waktu dengan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
12. GoPay dapat mengakhiri Program dengan tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu apabila dalam pelaksanaan Program ditemukan adanya indikasi fraud, abusive, pendanaan terorisme dan/atau pencucian uang.
More info:
WhatsApp: 08-111-379-279
GoPay Pay Day is Coming Back, for your Halloween Treats!
Karena semudah itu sekarang bayar tuition fee dengan GoPay. Mudah, dapat cashback pula! Yuk cek masing-masing tuition fee aktivitas musik Kamu dan lekas bayar dengan GoPay!
Terms and Condition:
1. Periode promo berlaku selama 31 Oktober 2019 hingga 3 November 2019.
2. Promo hanya berlaku untuk transaksi menggunakan Gopay di platform merchant selama jangka waktu yang ditentukan.
3. Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.
4. Cashback 50% (lima puluh persen) dengan maksimal cashback Rp. 20.000 / transaksi.
5. Kuota cashback terbatas setiap harinya.
6. Berlaku 1x/perangkat dan IP/periode.
7. Promo berlaku untuk akun Gojek yang sudah register sebelum 27 Oktober 2019.
8. Cashback akan diterima dengan maksimum 2x24 jam di hari kerja.
9. Promo tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya.
10. Pembayaran yang sudah berhasil tidak dapat dibatalkan selama periode promo.
11. Promo dapat berubah sewaktu-waktu dengan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
12. GoPay dapat mengakhiri Program dengan tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu apabila dalam pelaksanaan Program ditemukan adanya indikasi fraud, abusive, pendanaan terorisme dan/atau pencucian uang.
More info:
WhatsApp: 08-111-379-279
Jakarta, 4 Oktober 2019 - Lifetime Investment in Music Education for Children menjadi topik talkshow penutup rangkaian Indonesia Trend Education (ITE) 2020: Music in Harmony. yang telah diselenggarakan di mall-mall besar se-Jakarta dan Tangerang.
Menghadirkan Lim U-Jin (Regional Academic Consultant Trinity College London), Diah Ekawati (Pengajar Musik), Arthur Koentjorowibowo (Founder and Managing Director StrategArt Consulting), Yuberg Andro (CEO & Founder Rhapsodie.co) dan juga Andy Ujang (CEO IMEC & Trinity College London ID Reps) selaku moderator.
Banyak manfaat yang bisa dirasakan pada seseorang yang mendapatkan pengajaran musik. Karena faktanya, musik atau belajar musik sejak dini dapat membantu anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Sehingga musik bisa menjadi salah satu pilihan bagi para orangtua untuk kegiatan anaknya, diluar dari kegiatan formal atau sekolah.
Seperti yang diungkapkan oleh Lim U-Jin, “Selain menumbuhkan rasa percaya diri, musik juga dapat membantu anak mengasah skill komunikasi dalam kesehariannya.”
Pada dasarnya, otal terbagi menjadi dua bagian. Otak kiri dan kanan. Otak kiri berperan dalam kemampuannya di hal yang berhubungan dengan hitungan, bahasa maupun logika. Sedangkan otak kanan berpengaruh banyak dalam kreativitas atau daya imajinasi seseorang. Walaupun seseorang bisa jadi lebih banyak yang condong atau berat dalam satu hal yang menggunakan salah satu bagian otaknya saja, namun kedua bagian otak tersebut pun perlu penyeimbang. Musik bisa menjadi penyeimbang keduanya.
Anak yang mendapatkan atau belajar musik, biasanya lebih kreatif atau inovatif. Itu karena otak kanannya terbiasa untuk menerima rangsangan, dari belajar musik itu sendiri. Oleh karena itulah Musik bisa menjadi lifetime investment atau investasi jangka panjang kedepannya.
“Music education bisa menjadi salah satu tools tepat untuk melatih kreativitas anak, sebagai lifetime investment mereka ke depannya,” tutup Yuberg Andro, CEO & Founder Rhapsodie.co – The 1st Music Education Service Marketplace, satu-satunya portal online untuk mencari para pengajar musik professional yang terverifikasi dan ahli di bidangnya.
Penulis: Rizky Damayanti
Foto: Rhapsodie.co
Jakarta, 1 Oktober - Usai sudah rangkaian Lite Talkshow: Music Education In Industry 4.0 berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Seni (FIS) Universitas Pelita Harapan (UPH). Bertempat di UPH, Karawaci, Tangerang pada Kamis, 26 September 2019 lalu, talkshow sukses diselenggarakan.
Edukasi musik khususnya di Industri 4.0 saat ini harus terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Tantangan para pengajar di bidang musik pun turut andil untuk bisa mengimbangi dan mengikuti agar Musik bisa turut bersaing di Industri Kreatif. Tak hanya para pengajar musik, orang tua pun diharapkan bisa turut berkontribusi untuk mendukung anak ikut serta belajar musik untuk mengasah soft skill mereka. Soft skill itu pula yang diharapkan dapat membantu mereka menghadapi digital era dan dunia kerja nantinya. Berlatar belakang itulah, Rhapsodie.co sebagai Marketplace pertama penyedia jasa di bidang Edukasi musik atau The 1st Music Education Service Marketplace berkolaborasi bersama FIS UPH menyelenggarakan talkshow untuk sharing bersama para pakar di bidangnya.
Pembicara yang diundang dalam Talkshow tersebut ialah Cindy Sanusi (Founder Royal Music Indonesia), Richard Sidharta (Director of Beacon Academy), Yuberg Andro (CEO & Founder Rhapsodie.co) bersama Moderator Andy Ujang (CEO IMEC & Trinity College of London ID Reps).
Para pengajar musik ditantang harus mengikuti pula perkembangan zaman untuk menghadapi para murid yang diajarinya. Berbagai cara pun perlu dilakukan demi mendapat engage dengan murid agar konsentrasi dan teknik yang diajarkan dapat tersampaikan dengan baik kepada si murid. Itu lah yang disebut mengenai “The Art of Teaching”, bagaimana cara untuk menyampaikan isi dari pengajaran dapat tersampaikan dengan efektif. Tapi di satu sisi lain, para pengajar juga membutuhkan “The Heart of Teaching”, seperti mengenali karakter dari si murid untuk mencari celah, bagaimana cara memasukkan kurikulum pengajaran agar dapat tersampaikan lebih mudah.
Banyak manfaat yang didapat dari belajar musik. Seperti bisa lebih fokus dalam bidang akademik, meningkatkan rasa percaya diri, disiplin hingga bisa mengekspresikan apa yang ada dalam diri.
“Music can make a person enjoy, till balancing yourlife. Music can make you happy and ready for learn more about any else. That’s why music education is important too for the children,” ungkap Richard Sidharta sebagai perwakilan orangtua yang memiliki anak diajari musik.
Orangtua memiliki peran sangat penting dalam Pendidikan musik anak mereka. Para pengajar musik pun dituntut untuk tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik hingga mengerti apa ekspektasi dari para orang tua murid.
“Usahakan bertanya dulu dengan orangtua calon murid apa ekspektasi dan tujuan mereka sehingga para pengajar bisa fokus terhadap apa tujuan dari ekspektasi serta disesuaikan dengan murid tersebut. Komunikasikan dulu yang paling penting,” ujar Cindy Sanusi sebagai salah satu pengajar piano.
Para mahasiswa/i aktif dari FIS antusias dalam mengikuti rangkaian talkshow tersebut.
“Kegiatan Talkshow Music education in Industry 4.0 sangat menarik, dan sangat tepat sasaran bagi kaum millenial seperti saya dewasa ini. Mengingat semakin cepatnya informasi dan juga kemudahan kemudahan yang ditawarkan oleh dunia maya, sebagai generasi muda,saya merasa poin-poin yang dipaparkan, dijawab dengan tepat oleh narasumber,” tutup Mario Lasar salah satu mahasiswa FIS UPH.
Penulis: Rizky Damayanti
Foto: Rhapsodie.co