Loading...
Loading...
09 Mar 2020  |  09:04:56

Pengaruh Pembelajaran Musik Pada Perkembangan Psikologis Anak

Jakarta, 9 Maret - Saat ini belajar musik tidak lagi hanya bertujuan agar anak bisa memainkan alat musik atau menjadi musisi. Belajar musik kini dipercaya dapat berpengaruh bagi perkembangan psikologis anak. Musik sendiri merupakan salah satu bentuk kesenian yang mengekspresikan pemikiran serta perasaan manusia melalui komposisi nada yang diatur sedemikian rupa. 

Musik dinilai dapat membantu merangsang berbagai indera manusia, sehingga dapat membantu anak dalam belajar serta meningkatkan keterampilan berbahasa. Lebih dari itu, musik bisa membantu anak dalam mengembangkan keterampilan mendengar, membaca, menulis, hingga kelancaran dalam berbicara yang menjadi bekal anak untuk berinteraksi dan bersosialisasi. 

Seperti yang disampaikan oleh Lestika Madina, MA, seorang pedagog piano dan musikolog yang merupakan alumni dari Psychology of Music - The University of Sheffield, Inggris, menjelaskan bahwa, “Belajar musik adalah pembelajaran multimodal dan multisensor yang menggunakan pikiran dan tubuh. Suara dan irama yang dihasilkan dari musik dapat menstimulasi ‘auditory system’ atau sistem pendengaran kita. Dan stimuli atau aktifitas musik yang tepat dapat membantu mengembangkan kemampuan berbahasa, berbicara, membaca hingga komunikasi pada anak.” 

“Mekanisme pembelajaran pada anak terdiri dari banyak aspek dan bertahap. Aktifitas pembelajaran musik dapat mengakomodasi aspek dan tahap-tahap perkembangan ini. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, memori anak pun berkembang. Semakin baik memori anak, semakin baik pula kesadaran dan kontrol anak terhadap proses belajar (metakognisi) dan perilakunya. Dan di tahap inilah anak dapat mengaplikasikan manfaat-manfaat yang dia dapat dari belajar musik ke kehidupan akademis dan sosialnya,” tambah Lestika selaku penggagas Madina Music Education System.  

Jika si kecil tidak memiliki kemampuan berbahasa yang baik, maka dikhawatirkan kemampuan komunikasi yang dimiliki juga cenderung tidak baik. Kemampuan komunikasi pada anak sangat penting karena selain dapat mengembangkan kemampuan memori—dua hal ini adalah aspek penting dari pelatihan musik jangka panjang. 

Lestika pun menyatakan bahwa metakognisi sangat penting untuk kontrol dan keseimbangan diri. “Metakognisi atau ‘kognisi tentang kognisi’ melibatkan kemampuan untuk mengukur dan mengetahui cara berfikir kita, bagaimana memantau dan menganalisa kinerja kognitif kita sendiri dan kemampuan untuk mengetahui tuntutan berbagai jenis aktivitas kognitif. Dengan adanya proses ini jelas anak akan terlatih untuk berfikir kreatif dalam menciptakan solusi-solusi efektif.” 

Selain berdampak baik untuk perkembangan psikologis, musik juga menjadi salah satu media agar anak dapat lebih mudah berkonsentrasi dalam kegiatan belajar formal di sekolah. Lebih dari itu, aktivitas musik dapat membantu melatih kedisiplinan anak. Anak-anak akan belajar mengenai ketepatan waktu dari terbiasa mendengar bentuk-bentuk alunan melodi dan irama sampai dengan bagaimana mengatur jadwal latihan yang teratur hingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik. 

Menurut Lestika orang tua dapat mengenalkan musik kepada anak dengan memberikan pengalaman mendengar terlebih dahulu, baru dapat mengarahkan anak untuk belajar alat musik. Biarkan mereka mengenal lalu akan timbul minat anak. Komunikasikan tentang tujuan dari belajar musik dan selanjutnya biarkan si kecil memilih. Namun Lestika juga menambahkan bahwa penting orang tua dan guru memantau minat dan bakat anak agar kemajuan proses dan tujuan belajar dapat tercapai. 

“Peran agen seperti orang tua dan guru juga sangat penting dalam perkembangan psikologis anak. Pembelajaran, memori dan ‘knowledge acquisition’ pada anak dimediasi secara sosial melalui komunikasi aktif dan lingkungan yang suportif. Dukungan, kepercayaan, kesabaran dan komunikasi baik antara orang tua dengan guru, orang tua dengan anak, dan guru dengan anak adalah kunci untuk kemajuan signifikan si Kecil,” tutup Lestika. 


Biografi Singkat:

Lestika Madina Hasibuan, MA

Jakarta, 31 Desember 1986

Pendidikan:

- Sarjana Seni Classical Piano Performance, Conservatory of Music, Universitas Pelita Harapan

- Alumni LPDP Republik Indonesia, Kementerian Keuangan Republik Indonesia

- Master of Arts in Psychology of Music, The University of Sheffield, United Kingdom

Pekerjaan:

- Penggagas dan Direktur Madina Music Education System

- Piano Tutor (Early Childhood Music Education) Gitanada School of Music, Menteng

- Piano Tutor Mozart Studio Indonesia


Penulis : Rizky Damayanti

Foto : Lestika Madina